Langsung ke konten utama

Mimpi orang-orang besar

Steve jobs merevolusi dunia mesin dan komputer modern. ia berhasil mengubah wajah permesinan yang cenderung maskulin menjadi lebih feminim, lebih familiar dengan orang banyak. steve, dengan segala pemikirannya yang visioner memperkenalkan dunia komputer yang waktu itu begitu rumit dan berukuran besar menjadi perangkat canggih yang bisa di genggam kemana saja. Steve Jobs adalah ikon tentang bervisi besar sekaligus berpikir berbeda (think different).


                                                     Steve Jobs saat meluncurkan ipad


Perubahan adalah sebuah kepastian. namun tidak banyak orang yang menyadarinya. perubahan bisa direncanakan (by design) dan bisa juga tidak direncanakan (without plan). Perubahan yang direncanakan biasanya dimulai dari pemikiran yang tidak lazim, aneh bahkan nyeleneh. Dahulu siapa yang menyangka kalau seorang bob sadino si penjual telur ayam negeri akan sedemikian kaya raya. padahal waktu itu telur ayam negeri sangatlah tidak populer. tetapi ia tetap saja nekat menjual telur ayam negeri hanya berbekal keyakinan pada impiannya.

Dahulu siapa yang menyangka kalau seorang insinyur bernama Soekarno akan menjadi presiden. Seorang anak muda yang sedari kecil bercita-cita menjadi presiden sebuah negara yang waktu itu negaranya saja belum merdeka. Gila!

Andrea hirata, dikenal sebagai penulis, akademisi dan pemimpi. ia terlahir dari lingkungan yang hidup serba sulit. sesak secara ekonomi dan budaya tidak surut mengentikan langkahnya untuk tetap bercita-cita menempuh pendidikan tinggi di Eropa sana. dengan segala keterbatasan ia hantam segala rintangan. soal jatuh dan gagal tidak lagi menjadi soal. pokoknya ia terus maju dan melangkah. dan kini hasilnya bisa kita lihat. Andrea hirata sukses mewujudkan mimpi-mimpinya.


        Andrea Hirata saat menerima gelar Doctor HC of Letters dari University of Warwick, Inggris


Pola yang demikian selalu berulang. bahwa kebanyakan orang besar adalah mereka yang sedari muda punya mimpi, punya harapan. tapi mereka bukan orang yang cuma punya mimpi saja. mereka juga orang yang konsisten terhadap mimpinya. mereka orang yang tahan banting dalam menggapai mimpinya. bagi mereka jatuh bangun dalam meniti impian adalah proses yang wajar untuk dilalui. bagi mereka bukan seberapa sakit mereka jatuh tapi seberapa cepat mereka bangkit.

Nah, bagaimana dengan diri kita, sudah kita merancang mimpi-mimpi kita? sudahkah kita konsisten dengan tujuan kita? sudahkah kita bangkit dari keterpurukan kita? sudahkah kita menyiapkan strategi khusus untuk menggapai impian kita? sudahkah kita berkolaborasi dengan banyak orang yang mungkin akan membantu mewujudkan impian kita? pertanyaan-pertanyaan itu bukanlah untuk kita jawab dengan ungkapan atau pun dengan tulisan, melainkan dengan bukti perbuatan. maka ada pepatah, "satu ton teori tidak akan mampu mengalahkan satu atom aksi." maka bergeraklah, terus bergerak, karena dunia ini masih seluas yang kita impikan. sekian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Plastik Kita

Saya ga tau mesti nulis apa hari ini. tapi biar kegiatan menulis saya tetap berjalan maka saya putuskan untuk menulis lirik lagu saja. menulis lirik lagu dari sebuah band indie asal jakarta, SORE. Plastik Kita  Semangat manusia tua muda malam siang  rejam rasa mencari titik kelam usia  tak berbinar tak bertuah senantiasa kita tiadakah kau puas yang bersandar yang menjulang pada nikmat  yang tlah diberikannya  dimana batas kehausan salahkah kita menjalani hidup  dimana arah tak bertujuan  sepikah kita  Sejarah berulang kita sirna  berpakaian kehampaan  kurangkah kita? tak bisakah rasa  mengalahkan kehausan yang menjajah segenap kalam surga  yang tersimpan di hati  yang dalam  Salam, salam, pada hati yang telah padam karam.  Lagu ini ada pada album baru sore yang berjudul "Los Skut Leboys" dan berada pada urutan keempat setelah lagu andalan "there goes". Fyi, lagu ini

Sepotong sajak tentang Ayah

Kapan terakhir kali kau memeluk ayahmu? lelaki pendiam yang selalu tampak dingin itu. lelaki dalam keluarga yang tak seperti ibumu, yang suka mengomel itu. lelaki yang sedikit sekali bicaranya, yang bahkan seringkali lebih banyak menyendiri. lelaki yang menganggukan kepala tanda kesetujuannya dan mengayunkan senyum tanda ketidaksukaannya. Lelaki yang diam-diam menyuruh ibumu meneleponmu saat kau pergi jauh. Lelaki yang sembunyi menangis saat menerima kabar bahwa kau diterima di sebuah perguruan tinggi impiannya sewaktu muda dulu. Lelaki yang dimarahi oleh komandannya saat terpaksa mangkir dari piket jaga saat mengetahui kau sakit dengan suhu badan yang tinggi. Lelaki itu,, lelaki itu adalah ayahmu. Kapan terakhir kali kau memeluknya?

Puisi Ibu

Ibu, ibu, ibu  oleh: Pidi baiq Kau mengajari aku Mengucapkan kata-kata baru Kau menghendaki aku Mengucapkan kata-kata bagus Kau adalah yang tidak  Membunuhku selagi masih bayi Kau adalah yang tidak  Mengutukku hingga menjadi batu Kau sebut nama aku Pada tiap ucap doamu Kau jauh lebih tinggi Daripada aneka macam sorga Kau tanyakan kabarku Disaat aku tinggal jauh Kau adalah yang lunglai Disaat aku marah pergi Kau adalah yang malu Disaat aku berbuat memalukan Kau adalah yang bimbang Tanya dengan siapa aku pergi Kau jauh lebih harum Dari apapun yang paling mengharumkan Kau adalah yang bilang jangan kecewa sabar sayang Kau adalah dirimu Dengan getar kupanggil kau Ibu Ketika engkau tersenyum kepadaku Cinta tak perlu lagi kucari darimu